Materi Dan Kunci Tanggapan Tematik Kelas 5 Tema 5 Subtema 3 Halaman 112, 114, 115, 116, 120
gawekami.com – Materi dan Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 5 Ekosistem, Subtema 3 Keseimbangan Ekosistem, Halaman 112, 114, 115, 116, 120
Tema 5 Kelas 5 SD Subtema 3 Pembelajaran 3
Kunci Jawaban Tematik Halaman 112
Perhatikanlah dengan saksama gambar-gambar di atas.
Diskusikanlah bersama dengan teman-temanmu menurut pertanyaan berikut ini.
• Pernahkah kau melihat insiden serupa terjadi di sekitarmu?
Ya, Pernah
• Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi insiden tersebut terjadi?
Faktor insan dan Faktor alam
• Mengapa masyarakat mau melaksanakan kegiatan itu?
Untuk menumbuhkan perilaku sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesama anggota masyarakat
Ayo Membaca
Masyarakat Indonesia terkenal dengan budaya gotong royong dan tepo seliro yang merupakan penerapan nilai-nilai saling membantu, peduli, dan saling menghormati sesama anggota masyarakat. Penerapan nilai tersebut tampak positif dalam kegiatan kehidupan masyarakat sehari-hari. Nilai ini telah usang diturunkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan mendarah daging dalam kehidupan masyarakat. Mengapa pewarisan nilai-nilai tersebut sanggup terjadi?
Bacalah artikel berikut ini dengan saksama.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat
Secara geografis, Indonesia diapit dua samudra dan juga dua benua. Di sebelah barat laut, Indonesia berbatasan dengan Benua Asia. Di sebelah tenggara, Indonesia berbatasan dengan Benua Australia. Di sebelah barat daya, wilayah Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia dan di sebelah timur bahari berbatasan dengan Samudra Pasifik. Batas-batas geografis ini memberi sejumlah dampak bagi Indonesia sebagai sebuah negara dengan kebudayaan yang beragam. Perhatikanlah gambar di bawah ini.
Letak yang sangat strategis ini memperlihatkan dampak sosial budaya yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terbuka untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan bangsa lain yang ada di sekitarnya. Bangsa Indonesia menyadari pentingnya bekerja sama, saling membantu dan peduli terhadap kehidupan masyarakat negara sekitarnya. Bangsa Indonesia juga menyadari bahwa negara-negara yang berada di sekitarnya akan menjadi kekuatan tersendiri yang sanggup mendukung perkembangan dan pertumbuhan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara.
Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat dan bahari merupakan satu kesatuan yang tidak sanggup dipisahkan. Kondisi tersebut melahirkan keanekaragaman bahasa, suku, agama, dan kebudayaan daerah. Kebudayaan tempat merupakan kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia dan mempunyai ciri khas tempat tersebut. Kebudayaan tempat merupakan akar dari kebudayaan nasional. Keragaman tersebut menjadi kekhasan dan daya tarik tersendiri bagi pihak-pihak luar serta memperkaya kebudayaan nasional. Berbagai bentuk budaya mirip kesenian daerah, pakaian tradisional, rumah adat, dan masakan khas menjadi bukti adanya keragaman budaya Indonesia. Keanekaragaman ini menjadi keunikan yang mengundang bangsa lain untuk berkunjung dan mempelajari budaya Indonesia.
Kunci Jawaban Tematik Halaman 114
Dari artikel tersebut, tentukanlah pikiran utama pada setiap paragraf. Lalu, carilah informasi penting dari setiap paragraf tersebut.
Tuliskan kiprah itu di dalam tabel di bawah ini.
Paragraf | Pikiran Utama | Informasi Penting |
---|---|---|
1 | Secara geografis, Indonesia diapit dua samudra dan juga dua benua. |
|
2 | Letak yang sangat strategis ini memperlihatkan dampak sosial budaya yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. |
|
3 | Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat dan bahari merupakan satu kesatuan yang tidak sanggup dipisahkan. |
|
Berdasarkan tabel di atas, buatlah kesimpulanmu dalam goresan pena satu paragraf. Gunakan kosakata gres dari bacaan dan bahasamu sendiri, dan tuliskan kesimpulanmu dengan rapi di tempat yang telah tersedia.
Kesimpulan:
Letak geografis Indonesia diapit dua samudra dan juga dua benua. Letak yang sangat strategis ini memperlihatkan dampak sosial budaya yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau merupakan satu kesatuan yang tidak sanggup dipisahkan.
Kunci Jawaban Tematik Halaman 115
Berdasarkan bacaan tersebut atau sumber informasi lainnya, jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Bagaimana bangsa Indonesia memandang keberadaan negara-negara lain di sekitar?
Bangsa Indonesia juga menyadari bahwa negara-negara yang berada di sekitarnya akan menjadi kekuatan tersendiri yang sanggup mendukung perkembangan dan pertumbuhan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara.
2. Apa sajakah dampak letak geografis Indonesia terhadap kehidupan sosial masyarakat?
Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terbuka untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan bangsa lain yang ada di sekitarnya. Bangsa Indonesia menyadari pentingnya bekerja sama, saling membantu dan peduli terhadap kehidupan masyarakat negara sekitarnya
3. Bagaimana dampak letak geografis Indonesia terhadap kehidupan budaya masyarakat?
Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan melahirkan keanekaragaman bahasa, suku, agama, dan kebudayaan daerah.
4. Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan daerah?
Kebudayaan tempat merupakan kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia dan mempunyai ciri khas tempat tersebut.
5. Tuliskan beberapa bentuk budaya tempat Indonesi!
Berbagai bentuk budaya mirip kesenian daerah, pakaian tradisional, rumah adat, dan masakan khas
6. Tuliskan beberapa bentuk budaya daerahmu!
Jawaban diubahsuaikan oleh siswa dalam menuliskan informasi
Kunci Jawaban Tematik Halaman 116
Ayo Berlatih
Kegiatan gotong royong dan bentuk kebudayaan tempat merupakan salah satu bentuk dampak letak geografis Indonesia terhadap kehidupan social dan budaya masyarakat. Lakukan kegiatan berikut ini bersama dengan sahabat sekelompokmu.
Membuat Kliping
1. Bahan dan alat: guntingan kertas koran atau majalah, foto-foto, gambar dari internet, kertas ukuran folio warna-warni, spidol warna-warni, dan alat tulis lain.
2. Langkah-langkah:
• Carilah masing-masing tiga gambar yang memperlihatkan kegiatan sosial masyarakat dan budaya tempat di sekitarmu. Gambar sanggup berasal dari koran, majalah, foto hasil karyamu, atau gambar dari internet.
• Carilah keterangan sebanyak-banyaknya ihwal gambar yang kau pilih dan hubungannya dengan kehidupan sosial budaya masyarakat.
• Apabila insiden tersebut terjadi di sekitarmu, lakukan wawancara atau bertanyalah sebanyak-banyaknya untuk mendapat keterangan ihwal insiden tersebut.
• Tempelkan satu gambar pada satu kertas. Lalu, tuliskan keterangan di bawahnya dengan memakai kata tanya: siapa, mengapa, kapan, di mana, bagaimana, dan apa.
• Tuliskanlah kesimpulanmu.
• Susunlah dengan rapi dan menarik kiprah kelompokmu. Kumpulkan semua kertas yang berisi gambar dan keterangan gambar untuk dijilid.
• Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas.
1. Gotong Royong Memenaen Padi
2. Kesenian Kuda Lumping/Ebeg Banyumas
3. Upacara Tedak Siten
Siti dan Lani tiba berkunjung ke rumah Dayu. Ketika itu, Dayu sedang membantu ibunya membuat sesaji. Sesaji tersebut akan dipasang di beberapa sudut rumah Dayu. Sesaji yang dibuat Dayu dan ibunya terdiri atas beberapa jenis bunga. Sesaji tersebut diletakkan di dalam wadah yang terbuat dari janur. Ibu Dayu begitu terampil merangkai sesaji, demikian juga Dayu. Rupanya, Dayu sudah terbiasa membantu ibunya menyiapkan sesaji.
No. | Pertanyaan | Keterangan |
---|---|---|
1 | Siapa | Masyarakat di tempat pedesaan masih mempunyai perilaku kegotong royongan yang kuat. |
2 | Mengapa | Kegiatan memanen padi dilakukan secara gotong royong selain menghemat biaya juga menjaga kerukunan warga |
3 | Kapan | Kegiatan gotong-royong memanen padi dilakukan pada ketika panen padi. Selain memanen padi kegiatan menanam dan mengolah lahan juga dilakukan dengan gotong royong. |
4 | Di Mana | Kegiatan gotong-royong memanen padi biasanya dilakukan oleh masyarakat yang berada di tempat pedesaan. |
5 | Bagaimana | Kegiatan gotong-royong memanen padi dilakukan dengan cara memanen padi secara bantu-membantu dan bergantian. Kegiatan ini dilakukan bergantian hingga semua tumbuhan padi mereka selesai dipanen. |
6 | Apa | Kegiatan gotong-royong memanen padi merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia yang sudah jarang ditemukan. |
2. Kesenian Kuda Lumping/Ebeg Banyumas
No. | Pertanyaan | Keterangan |
---|---|---|
1 | Siapa | Kesenian Kuda Lumping atau Ebeg Desa Randegan Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah |
2 | Mengapa | Kesenian kuda lumping merefleksikan semangat heroisme. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan. |
3 | Kapan | Kesenian Kuda Lumping biasanya dimainkan ketika ada hajatan mirip pernikahan, sunatan dan hajatan lainnya. |
4 | Di Mana | Kesenian ini sangat terkenal di masyarakat Jawa, khususnya Jawa tengah dan sekitarnya |
5 | Bagaimana | Selain menyuguhkan gerak tari, tarian ini juga terdapat unsur magis alasannya yaitu setiap pertunjukannya ada beberapa penari yang kesurupan dan beberapa ritual yang di lakukan dalam tarian ini. |
6 | Apa | Kuda Lumping yaitu salah satu kesenian tradisional Jawa yang menggambarkan sekelompok prajurit penunggang kuda. Kuda yang di gunakan dalam tarian ini bukanlah kuda sungguhan, namun kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dibuat dan dihias mirip kuda. |
3. Upacara Tedak Siten
No. | Pertanyaan | Keterangan |
---|---|---|
1 | Siapa | Masyarakat Jawa melaksnakan tradisi Tedak Siten secara turun temurun. |
2 | Mengapa | Bagi para leluhur, budbahasa budaya ini dilaksanakan sebagai penghormatan kepada bumi tempat anak mulai berguru menginjakkan kakinya ke tanah. Dalam istilah jawa disebut tedak siten. |
3 | Kapan | Upacara Tedak Siten dilaksanakan ketika bayi mulai sanggup berjalan sekitan usia 8 bulan. |
4 | Di Mana | Upacara Tedak Siten biasanya dilakukan di dalam rumah. Seorang anak yang berusia tujuh lapan (7 x 35 hari) dimandikan dengan air kembang setaman, menginjak jadah (nasi ketan tumbuk), dibimbing menaiki tangga yang dibuat dari tebu wulung, dan kemudian dimasukkan ke dalam kurungan ayam berhias janur kuning. |
5 | Bagaimana | Tradisi ini dijalankan ketika anak berusia hitungan ke-tujuh bulan dari hari kelahirannya dalam hitungan pasaran jawa. Perlu diketahui juga bahwa hitungan satu bulan dalam pasaran jawa berjumlah 36 hari. |
6 | Apa | Tedak siten merupakan budaya warisan leluhur masyarakat Jawa untuk bayi yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Tedak siten dikenal juga sebagai upacara turun tanah. |
Siti dan Lani tiba berkunjung ke rumah Dayu. Ketika itu, Dayu sedang membantu ibunya membuat sesaji. Sesaji tersebut akan dipasang di beberapa sudut rumah Dayu. Sesaji yang dibuat Dayu dan ibunya terdiri atas beberapa jenis bunga. Sesaji tersebut diletakkan di dalam wadah yang terbuat dari janur. Ibu Dayu begitu terampil merangkai sesaji, demikian juga Dayu. Rupanya, Dayu sudah terbiasa membantu ibunya menyiapkan sesaji.
“Hai, Dayu. Kamu kelihatannya terampil sekali membuat sesaji itu,” kata Lani. Dayu pun tersenyum.
“Ibu yang mengajariku. Setiap hari, kami membuat sesaji. Mungkin alasannya yaitu saya sudah terbiasa, jadi terlihat terampil oleh kalian,” jawab Dayu. Siti yang sedari tadi tak henti melihat kegiatan membuat sesaji itu, balasannya tidak tahan untuk bertanya kepada Dayu.
“Bolehkah saya tahu, mengapa kau membuat sesaji setiap hari, Dayu?” Tanya Siti.
“Bagi kami, masyarakat beragama Hindu, pada ketika memulai hari, kami berdoa dengan diiringi sesaji bunga. Sesaji ini diperuntukkan bagi para dewa, sebagai ucapan syukur dan memohon perlindungan,” jawab Dayu bersungguhsungguh.
“Tentu kalian juga punya cara sendiri untuk mengucap syukur dan memohon perlindungan, bukan?” kata Dayu sambil tersenyum.
“Iya, Dayu. Kami mempunyai cara yang berbeda memang. Tetapi, ternyata tujuannya sama, ya?” seru Siti riang.
Ayo Membaca
Masyarakat Indonesia yang sangat bermacam-macam tidak pernah menghalangi mereka untuk tetap bersatu dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kegiatan kemasyarakatan dilakukan bersama lintas suku, budaya, dan agama. Masyarakat Indonesia memang masyarakat yang terbuka dan bahagia membantu. Bacalah dengan saksama artikel berikut ini. Lalu, diskusikanlah beberapa hal yang berafiliasi dengan isi artikel bersama dengan sahabat sebangkumu.
Masyarakat Bali yang Bersatu
Banyak bangsa mengagumi kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat beragam, tetapi sanggup hidup berdampingan dengan damai. Banyaknya pulau mencerminkan juga banyaknya kehidupan sosial dan budaya yang ada. Setiap suku yang yang hidup di suatu tempat mempunyai kehidupan social dan budaya yang khas dan unik. Belum lagi banyaknya bahasa yang dipakai oleh masyarakat tersebut. Akan tetapi ternyata, perbedaan itu justru menjadi kekuatan dan kekayaan bangsa Indonesia. Perbedaan tersebut justru mempererat masyarakat untuk tetap berada dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah telah memperlihatkan betapa terbukanya masyarakat Indonesia terhadap masyarakat lain yang berbeda. Salah satu masyarakat yang terbuka yaitu masyarakat Bali. Pada sekitar era ke-16, Bali diperintah oleh Raja Dalem Waturenggong (1480 – 1550). Saat itu Raja bersama dengan rombongan mengadakan kunjungan ke Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Sekembalinya dari kunjungan tersebut, Raja diantar oleh sekitar 40 prajurit Kerajaan Majapahit yang beragama Islam, hingga hingga kembali di Pulau Bali. Ketika kepemimpinan Raja Dalem Waturenggong, semua prajurit yang beragama Islam tersebut diizinkan tinggal dan menetap di Bali yang penduduknya beragama Hindu. Sejak ketika itulah, terbentuk komunitas Islam di Bali. Mereka pun mendirikan sebuah masjid yang dipercaya sebagai masjid pertama di Bali. Masjid itu diberi nama Masjid Gelgel.
Hingga kini, masyarakat Bali sanggup hidup rukun dan tenang dengan masyarakat lain yang berbeda kehidupan sosial dan budayanya. Pada setiap perayaan budbahasa dan keagamaan di Bali, masyarakat yang tidak beragama Hindu ikut menjaga supaya perayaan sanggup berlangsung kondusif dan damai. Demikian halnya ketika umat Islam atau Katolik menjalankan ibadahnya seperti, sholat Jumat atau tarawih dan kebaktian Minggu, masyarakat Hindu di Bali ikut menjaga tempattempat ibadah, mirip masjid dan gereja.
Kunci Jawaban Tematik Halaman 120
Bacalah kembali dengan saksama artikel di atas dan amatilah gambarnya. Lalu, diskusikanlah pertanyaan berikut ini bersama dengan sahabat sebangkumu.
1. Pada gambar di atas, polisi budbahasa Bali yang dinamakan pecalang ikut membantu masyarakat Muslim untuk menjalankan sholat tarawih di salah satu masjid di Bali. Masyarakat Muslim di Bali kebanyakan yaitu masyarakat pendatang yang berasal dari tempat di luar Bali. Misal dari Jawa, Makasar, atau Sumbawa, yang mempunyai kehidupan sosial dan budaya yang berbeda.
a. Menurutmu, mengapa para pecalang itu mau menjaga keamanan umat Islam?
Para pecalang mau menjaga keamanan umat islam alasannya yaitu sebagai pemeluk Hindu mereka meyakini bahwa aliran “TAT TWAM ASI” atau saling asih tak hanya dilakukan kepada orang yang sama-sama Hindu tetapi juga berlaku untuk yang beda iman. Umat dari keyakinan lain pun harus diperlakukan sama.
b. Apakah manfaat yang mereka dapatkan dengan membantu masyarakat Muslim manjalankan ibadah agamanya?
Beberapa manfaat dari pada kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Dapat terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama. Sikap saling asih antar umat beragama merupakan salah satu solusi untuk mengatasi terjadinya perpecahan di antara umat dalam mengamalkan agamanya.
2. Dapat mempererat tali silaturahmi/ Manfaat perilaku saling asih antar umat beragama berikutnya yaitu terjalinnya tali silaturahmi.
3. Terciptanya ketentraman dalah hidup bermasyarakat. Sikap saling asih yang tertanam di dalam hati warga masyarakat akan membuat suasana yang aman, tentram, dan tenang di dalam lingkungan tersebut.
4. Lebih mempertebal keimanan. Setiap agama tentu mengajarkan perihal kebaikan kepada umatnya. Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan dengan sesama manusia.
c. Apakah manfaat yang diperoleh masyarakat Muslim di Bali dengan adanya pecalang tersebut?
Ketika umat Islam menjalankan ibadahnya para pecalang ikut menjaga tempat-tempat ibadah shingga ibadah sanggup berjalan dengan baik.
d. Catatlah hasil diskusimu dalam bentuk peta pikiran.
2. Bagaimana dengan kehidupan sosial budaya di daerahmu? Adakah insiden serupa yang terjadi di tempat tempat tinggalmu? Bagaimana masyarakat di tempat tempat tinggalmu berinteraksi satu dengan yang lain? Ceritakanlah salah satu insiden yang memperlihatkan adanya persatuan dan kesatuan masyarakat yang berbeda sosial dan budayanya. Jelaskanlah manfaat yang diperoleh masyarakat dengan adanya persatuan dan kesatuan sosial budaya masyarakat. Jelaskanlah kesimpulanmu.
Jawaban diubahsuaikan oleh siswa dalam menuliskan informasi
Terimakasih sudah membaca artikel ini, semoga Materi dan Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 5 Subtema 3 Halaman 112, 114, 115, 116, 120 yang saya share pada kesempatan kali ini sanggup bermanfaat untuk rekan-rekan guru yang mengajar dan para pembaca. Salam
Belum ada Komentar untuk "Materi Dan Kunci Tanggapan Tematik Kelas 5 Tema 5 Subtema 3 Halaman 112, 114, 115, 116, 120"
Posting Komentar